Monday, January 10, 2011

Kalap Belanja Nyepeda di Bandung

"Yuk bersepeda di Bandung," kata teman saya (2008). Tawaran yang menarik ketika saya sedang hangat-hangat (tai ayam) bersepeda. Jadi tawaran itu saya iyakan. Bandung kan kota hujan, jadi akan teduh jika bersepeda. Begitu pikiran saya sebelum sampai di kota kembang itu.

Dari Jogja, kami sudah akan mempersiapkan sepeda. Namun setelah tanya kanan kiri dan kontak teman-teman di Bike to Work Bandung, akhirnya kami berhasil meminjam dua buah sepeda sekaligus (thanks to Mas Tiyo B2W Bandung). Kami pun bisa menghemat uang bagasi untuk sepeda di kereta api, dan tidak repot membawa sepeda lipatan ke sana ke sini.

Dari Stasiun Bandung, kami langsung naik angkot menuju tempat pengambilan sepeda (lupa namanya). Berbinarlah mata saya setelah melihat sepeda yang akan saya pinjam: Giant Iguana frame 14" yang sangat cocok dengan tinggi badan saya yang sedang-sedang saja, kemudian sepeda lipat Polygon, yang sangat pas pula dengan teman saya.

Bermodal sepeda pinjaman itulah kami langsung (tanpa pemanasan) gowes ke arah Dago, Jl. Ir H Juanda, untuk mencari penginapan. Melewati Jalan Layang Pasopati, kebun binatang, dan jalan yang naik turun tak terasa saking happynya kami mendapat sepeda yang nyaman dan bagi saya sendiri, ini adalah pengalaman pertama ke kota Bandung. Sampailah kami di Dago yang banyak factory outletnya. Dasarnya doyan belanja, malah lupa cari penginapan. Yang tadinya mau cari penginapan, kami memuaskan hasrat belanja kami terlebih dahulu. Beli ini, beli itu, enggak terasa sudah sampai di perempatan yang ada tulisan D.A.G.O besar.

Jalan menurun di sepanjang Dago, sebelum kapok

Wah! Penginapan belum dapat (meski sudah dapat baju banyak), kami gowes lagi (kali ini benar-benar cari penginapan). Setelah dari perempatan D.A.G.O, kami gowes (menanjak ke Jl. Ir. H Juanda) untuk cari penginapan yang lebih murah. Logikanya, semakin naik, semakin murah, karena semakin jauh dari pusat keramaian. Kalau kami lupa kalau kami naik sepeda, mungkin saya bisa pingsan tuh cari penginapan murah.

Setelah hampir pingsan karena menanjak lebih lama, sampailah kami di sebuah hotel. Tidak terlalu mahal, kamar dengan two beds yang di dalamnya ada kamar mandi dengan pintu transparan. Dari hasil setengah mengintip, di kamar yang lain tempat tidur dipasangi kelambu. Dan banyak pasangan berseliweran di lorong kamar kami. Usut punya usut setelah bercerita tentang penginapan kami dengan teman-teman di Bandung, rupanya hotel ini memang hotel favorit pasangan yang mencari cinta. Wah! pantas saja di tempat tidur, kami menemukan sehelai rambut yang kami kira dari bentuknya adalah rambut kemaluan, he he he...

Kembali lagi ke kisah bersepeda di kota Bandung, setelah dapat hotel kami kembali belanja nyepeda. Untungnya hotel kami berada di atas, dan kami pun tinggal meluncur ke bawah. Lewat Gedung Sate, lewat kantor teman, dan kemudian berkumpul dengan teman-teman B2W di perempatan D.A.G.O yang kebetulan mengadakan night ride. Betul-betul sambutan hangat yang menyenangkan. Trims temans!

Di sambung malam bersepeda dengan teman-teman, masih tak terasa capeknya. Namun setelah hampir tengah malam, udara Bandung yang dingin ditambah dengan menanjaknya (jauhnya) penginapan kami, akhirnya kami menyerah bersepeda. Rupanya kami keenakan bersepeda di jalanan menurun sehingga tak terasa, sudah jauh.

Dengan berat hati dan karena sudah berat kaki, sepeda kami tinggalkan di kantor seorang teman. Lalu kami meminjam sepeda motor dan berteriak 'alhamdulillah' tidak pulang bersepeda. Well, Bandung memang banyak pohon (dan angkot), tapi jalannya yang naik turun, hanya orang-orang yang tabah yang bisa menjalaninya. Ampuuuuuun.

*Dan beberapa hari kemudian di Bandung, kami masih menyita motor teman kami untuk berkeliling kota Bandung.

4 comments:

  1. halooooo :D pernah ke Bandung jugaa? ayoo tulis pengalamannya tentang Bandung yuuk di citizen journalismnya http://bandungreview.com/ :)
    oiyaa salam kenal juga yaa, anyway saya sukaa travelling jugaa!! love your hobby!

    ReplyDelete
  2. Iya, tahun 2008 sempat main di Bandung. Wuah! asik banget websitenya, tapi waktu itu saya masih ingusan jadi tidak sempat catat-catat, hiks.. Mudah-mudahan masih ingat, atau kapan2 ke Bandung lagi :D

    Salam kenal ya Candella, nice blog of you :)

    LOVE OUR HOBBY!!!

    hayuuuk, jalan, jalan, jalan, jalan, dan jalan :D

    best

    ReplyDelete
  3. Haloo. Kok sekarang tulisannya sudah gak nongol lagi di Radar. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haloooo,, iya, saya sudah nggak di Radar Jogja lagi. Tulisan-tulisan akan muncul di sini atau di tempat lain (semoga).

      Salam

      Delete