Tuesday, October 5, 2010

Mengunjungi Rusa di Halaman Kantor B2P3KS



Halaman B2P3KS yang terletak di Jl. Kesejahteraan Sosial, Nitipuran, Jogjakarta, penuh dengan rusa. Saya baru tahu dari Facebook salah seorang teman, bahwa di kantor ini banyak rusa. Padahal letak kantor ini tidak jauh dari rumah saya. Dan mereka berada di sana sejak tahun 1994 (saya sendiri baru menempati rumah sekarang sejak 2006 dan berada di Jogja sejak 1999, dan saya tidak tahu bahwa ada rusa di sana).

Rusa-rusa ini memang sengaja dipelihara oleh badan ini agar taman tampak lebih indah dan membuat suasana kondusif di kantor ini. Begitulah cerita Drs. Pranowo, Kepala Bidang Standarisasi dan Sosialisasi Sistem Pelayanan Kesejahteraan Sosial pada B2P3KS Jogja, yang sempat saya temui karena saya penasaran dengan keberadaan rusa-rusa ini.

Untuk memelihara rusa ini memang bukan perkara gampang. Banyak syarat yang harus dipenuhi agar disetujui oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA). Halaman seluas 3,9 hektar dirasa cukup untuk memelihara rusa. Akhirnya sepasang rusa yang diambil dari Kebun Binatang Gembiraloka pun diijinkan untuk tinggal di kantor ini.

Persyaratan lain adalah memiliki lahan yang cukup, minimal 20x20 meter, lahan tersebut juga harus sudah dipagari minimal 2 meter agar rusa tidak bisa melompat. Ada sumber air dan makanan yang cukup, juga kesungguhan untuk konservasi, bukan untuk jadi hewan ternak. Untuk itulah Balai KSDA akan meninjau rusa yang dipelihara secara pribadi setiap tiga bulan sekali, buat berjaga-jaga rusa tersebut tidak masuk ke dalam perut.

Maka Alberto dan Bella, begitu Pranowo menamai sepasang rusa tersebut, sekarang sudah berjumlah 24 ekor. Sepasang rusa jenis Afrika tersebut memang sudah dalam pembibitan terlebih dahulu di Kebun Binatang Gembiraloka. Sehingga seminggu setelah dipelihara di B2P3KS, lahirlah anak Alberto dan Bella.

Rusa-rusa ini hidup secara alami di halaman B2P3KS, juga berkembang alami. Mereka memang sengaja dibiarkan liar, namun tetap bersahabat. Pihak B2P3KS tidak secara khusus mengamati rusa-rusa tersebut, sebab makanan sudah tersedia, misalnya rerumputan, daun angsana dan daun mandingan yang paling diminati rusa. Kadang-kadang mereka diberi umbi-umbian untuk vitamin mereka, misalnya wortel dan ketela.

Lucunya, keberadaan rusa yang semula ingin membuat variasi taman, namun taman pun jadi tidak berkembang sebab daunnya dimakan rusa.

“Ya itu konsekuensi memelihara rusa. Kalau ada tanaman yang pendek-pendek dan rusa doyan, pasti dimakan. Jadi kalau mau bikin taman tidak berkembang. Begitu juga pohon, sebab rusa jantan suka mengasah tanduknya di batang pohon, sehingga kadang banyak pohon yang luka dan tumbang. Tapi pohon jati aman di sini, mungkin karena batangnya yang lebih kuat dari pada pohon lain,” tambah Subandio, selaku staff umum di B2P3KS yang juga turut memperhatikan pemeliharaan rusa-rusa ini.

Tentu saja keberadaan rusa-rusa ini menarik masyarakat sekitar Nitipuran. Apalagi para orang tua sering mengajak anak-anaknya untuk sekedar melihat rusa sambil menyuapi, atau hanya untuk berfoto bersama rusa saja.

“Masyarakat boleh melihat rusa di sini. Biasanya paling ramai jam pulang kantor antara jam 3 hingga jam 5. Biasanya ibu-ibu yang sedang mengasuh anaknya datang ke sini. Biasanya mereka juga membawakan rusa-rusa tersebut makanan,” ujar Bandi, sapaan akrab Subandio.

Pada akhirnya B2P3KS secara tidak langsung juga memberikan pelayanan pembelajaran bagi masyarakat selain sebagai tempat konservasi. Sebagai tempat konservasi, induk rusa yang bernama Bella sudah berada di Purworejo dan ditangani oleh Balai KSDA Jawa Tengah. Ah, seandainya banyak tempat publik yang digunakan untuk hal-hal bermanfaat, alangkah indahnya kota Jogja ini.



ps. Tak sulit untuk melihat rusa di kantor ini, hanya datang saja, lapor satpam, dan jangan lupa membawa umbi-umbian untuk vitamin si rusa :)

*artikel ini dimuat di Radar Jogja, 5 Oktober 2010, diedit sesuai dengan blog ini

10 comments:

  1. neng Sumatra & Kalimantan, sering oleh daging rusa yen pas eksplorasi ... hehehe

    ReplyDelete
  2. Ehehe, aku yo wes tau maem nang Timika.. rasane podo mbek wedus

    ReplyDelete
  3. wah dadi kelingan jaman SD. saya setiap pulang sekolah hari jumat pas SD dulu, sama temen2 mesti mampir kesini. buat nonton rusa sambil bermain-main.
    #so remembering. hhehe

    ReplyDelete
  4. @Sancaka: Wah! Masa SD yang menyenangkan! Dulu waktu SD saya ketemunya babi hutan dan (tai) kerbau, maklum dulu SD di pelosok :p

    ReplyDelete
  5. hhehe, iya mbak, jadi teringat masa SD e.
    weh, asli mana memangnya?? saya malah pengen ketemu babi hutan. haha
    wahh kapan kapan tak kesana - B2P3KS - ah.
    salam kenal ya mbak ya..
    :D

    ReplyDelete
  6. Asli Jogja kok saya, tapi kebetulan ikut putar-putar sedikit jadi terdampar di beberapa tempat. Sayang ya di Jogja nggak ada babi hutan, hehe...

    Iyak, iyak, rusanya sudah banyak loh!

    Salam kenal juga, mas!

    ReplyDelete
  7. oalah saya kira luar jogja mbak.
    iyo e di jogja gak ada babi hutan.

    wah sip! kalau sempat tak lihat rusa! hhe

    eh mbak, iseng2 cari fesbuknya mbak (fian? nisa?) haha. tak add lho mbak! :D

    ReplyDelete
  8. Babi hutannya jelas ada di luar Jogja.

    Oh ya?! Oke makasih ya, salam kenal :)

    ReplyDelete
  9. ayyo maen ke bpks lagi...
    kasi makan rusa2nya. :)

    ReplyDelete
  10. Hiyaaaa,, sudah lama tidak menjenguk ke sana. Apa kabar rusa ya?

    ReplyDelete