Band-band di Indonesia muncul kayak musim durian. Baunya menyengat di mana-mana, tapi bikin pekak telinga. Band-band masa kini lebih horor ketimbang suara setan sekalipun, mereka mengintimidasi untuk memaksa kita mendengarkan lagu mereka di mal maupun di kafe.
Bukannya anti, tapi memang begitu kenyataannya. Saya bosan dengan band-band yang sepertinya monoton, musik yang sama, formasi yang sama, tema lirik sama, dan gaya sok ngartis yang sama. Mungkin ini juga sudah sering dibahas di berbagai media, tetapi kok masih nggak tahu diri juga ya? Tetap saja banyak yang bikin sampah!
Baru-baru ini, saya mewawancarai sebuah band yang sedang naik daun, meski belum begitu terkenal, tetapi mereka ini sudah punya fanbase di mana-mana. Yang jelas, lama kelamaan band ini akan menjadi band saingan band-band sebelumnya, yang punya lagu pop melayu menye-menye. Dan tipically, band-band yang pernah saya wawancara memiliki jawaban yang serupa.
Saya pernah membaca sebuah artikel seorang mbak-mbak yang menyatakan bahwa reporter musik punya template pertanyaan setiap kali mewawancarai seorang musisi. Kebetulan mbak-mbak ini juga musisi. Nah, menurut saya, musisi juga punya template jawaban, karena kalau dia beda menjawab pasti akan lain hasil tulisannya, dan tidak valid dong. Yang salah, ya dua-duanya nggak kreatif! Termasuk juga saya.
Saya pasti selalu bertanya: “Apa harapan kamu/kalian dengan karya kalian yang terbaru ini?”
Dan pasti dijawab: “Ya, harapan kami supaya karya kami ini bisa diterima di masyarakat, bla bla bla.” (Yang jawabannya saya sudah pernah dengar sebelumnya dari band/musisi yang berbeda)
Saya merasa penasaran dengan pertanyaan saya ini, karena jawaban yang saya dapatkan adalah sama, hampir semua band/musisi yang saya temui menjawab dengan hal yang sama. Eh, pernah satu kali wawancara artis indie Jogja, jawabannya cukup kreatif, paling tidak saya bersyukur mereka tidak menjawab hal yang demikian.
Dari jawaban yang monoton dengan pertanyaan yang monoton itu pula, menunjukkan bahwa industri musik Indonesia memang monoton. Saya sih bisa saja ganti pertanyaan, tidak menanyakan harapan, menanyakan hal-hal lain. Masa lain band tetapi jawabannya sama? Tapi apakah mereka juga bisa ganti jawaban ketika saya menanyakan hal yang sama? Saya tidak yakin.
ps. kalau ada anak band, musisi yang baca tulisan ini, siap-siap menjawab dengan hal-hal yang kreatif, sebab reporter juga punya template pertanyaan, agar jawabannya nggak seragam. kalau mau bukti, bandingkan saja artikel-artikel di media yang mengulas soal musik yang dibawakan oleh anak band, terutama.
Tuesday, July 20, 2010
saya dan sebuah band #1
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment